Rabu, 25 April 2012

Kilas Balik BLT Versus BBM Tahun 2008


      BLT Versus BBM

Pada tahun 2008 dengan tingginya harga minyak mentah dunia hingga mencapai  USD 130 perbarel , dan kebijakan pemerintah untuk mencabut subsidi BBM dengan tujuan untuk menyelamat  Anggaran Pemerintah (APBN)  dan memberikan  perhatian kepada masyarakat ekonomi lemah dengan program Bantuan langsung Tunai  atau disebut dengan BLT. Sepertinya pemerintah tidak memiliki pilihan lain selain menaikan harga BBM mencapai 28,7%.  Hal tersebut telah memicu maraknya demo-demo penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh  kelompok masyarakat, mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan. Bahkan juga diikuti oleh lembaga perwakilan rakyat atau DPRD didaerah-daerah dengan menyuarakan hal yang sama, meskipun kebijakan tersebut tetap dilaksanakan.
Disisi lain pemerintah dengan percaya diri dan antusiasnya melakukan rencananya untuk menangani masalah kemiskinan  dengan mengadakan program pemberian  BLT yang oleh pemerintah diharapkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mengurangi beban masyarakat yang semakin sulit  sebagai modal tambahan usaha kecil agar  lebih maju dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin. Namun sangat disayangkan sekali  hal tersebut tidak dapat dilakukan dengan baik, karena sebagian masyarakat yang menerima dana tersebut menganggap bantuan tersebut merupakan hadiah  atas kompensasi  kenaikan harga BBM yang digunakan untuk kebutuhan konsumtif dan untuk membayar hutang,  sehingga bantuan tersebut habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kemudian setelah itu masyarakat akan kembali  sulit dan tetap dalam keadaan tidak berdaya atau miskin.
Bahkan didaerah-daerah tertentu masyarakat enggan untuk menerima  BLT karena  pengalaman dari beberapa tahun lalu yang  dapat menimbulkan masalah-masalah lain seperti adanya kesenjangan antara masyarakat yang berhak menerima dengan masyarakat  yang juga berhak menerima tetapi tidak terdata oleh pemerintah setempat yang memicu pertikaian sesama warga, belum lagi  antrian panjang yang melelahkan dikantor pos penyalur hingga ada penerima BLT yang sakit dan pingsan ditempat, bahkan ironisnya lagi adanya penyunatan dana BLT oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 
Oleh karena itu diharapkan kepada pemerintah atau petugas yang berwenang untuk melakukan berbagai tindakan seperti, pendataan yang menyeluruh, sistem penyaluran yang terkendali , sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang  maksud dan tujuan dari  program BLT tersebut, sebab kalau tidak masyarakat tidak akan mengerti  dan tentunya  hasilnya sangat sia-sia serta tujuan untuk mengentaskan kemiskinan hanyalah angan-angan belaka . Dan sudah pasti  masalah kemiskinan tidak akan  teratasi dan tetap berlanjut kepada generasi  penerus lainnya.
Adapun dampak luar biasa dari kenaikan harga BBM yang diikuti dengan naiknya harga kebutuhan pokok, biaya transportasi dan harga barang lainnya.  Dampak lain dari pengurangan subsidi BBM tersebut adalah kemampuan daya beli masyarakat yang semakin rendah untuk memenuhi kebutuhannya, hal tersebut mengakibatkan kita semua harus mengencangkan ikat pinggang. Memang  situasi sulit saat ini sedang terpapar didepan mata kita, dengan penghasilan masyarakat yang tetap dan tentunya sangat berpengaruh terhadap daya beli untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Akankah angka kemiskinan akan berkurang atau justru bertambah?
Menolak program BLT saat itu mungkin dianggap kurang arif dan bijaksana karena sebagian besar dari masyarakat kita masih membutuhkannya dan menjadi penopang kehidupan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya . Dan hal tersebut sudah merupakan keputusan dan tekat pemerintah yang harus kita hargai dan hormati untuk membantu masyarakat miskin dan semestinya kita dukung dan tidak menghalang-halangi. Perlu kesabaran untuk menghadapinya,  hanya waktulah yang dapat membuktikan apakah program BLT tersebut berhasil dan dapat dijadikan solusi yang tepat untuk mengatasi kemiskinan dan berdampak terhadap rendahnya daya beli  masyarakat . Ataukah program BLT  hanya sekedar untuk mengalihkan perhatian masyarakat terhadap kepentingan pihak-pihak tertentu yang memiliki rencana lain.  Tentunya  masyarakat juga yang akan menjawab persolan tersebut pada akhirnya.  Wait and see  !
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar