Rabu, 25 April 2012

SPP DIMINATI KAUM PEREMPUAN DI KAB.LINGGA


Sejak PNPM Mandiri Perdesaan dicanangkan oleh pemerintah di Palu, Sulawesi Tengah, pada tanggal 30 April 2007. Program ini adalah program pro-rakyat yang sangat strategis dan menjadi wadah dalam penanggulangan kemiskinan melalui  peningkatan pendapatan bagi rumah tangga miskin (RTM) dan membuka perluasan lapangan kerja serta mewujudkan kemandirian masyarakat.
Selain melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan PNPM MP, masyarakat juga terlibat dan berperan dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan (mikro ekonomi) melalui kelompok usaha produktif, yang dikenal dengan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM MP. SPP yang diperuntukkan untuk kelompok perempuan rumah tangga miskin (RTM) yang produktif dengan memberikan keleluasan masyarakat untuk memanfaatkan potensi dan kapasitas yang dimiliki, seperti kegiatan industri rumah tangga (home industri) , perdagangan dan jasa.
Simpan pinjam perempuan yang lebih dikenal dengan SPP pada program ini sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses bantuan pinjaman dana dengan jasa pengembalian (bunga)  dan proses pencairan yang mudah. Cukup dengan membentuk kelompok yang terdiri dari kaum perempuan yang memiliki rencana untuk pengembangan usaha serta menunjukan identitas yang bersangkutan berupa KTP atau surat keterangan domisili dan mengisi formulir yang sudah disiap dalam bentuk proposal pinjaman. Setelah dilakukan verifikasi oleh tim yang ditentukan dan ditetapkan melalui forum Musyawah Antar Kecamatan (MAD), maka dana tersebut sudah dapat dimanfaatkan oleh kelompok pemanfaat.
Demikian pula halnya di Kabupaten Lingga Provinsi Kepri, salah satu kegiatan PNPM-MP melalui mikro ekonomi yaitu SPP yang digulirkan sangat diminati dan ditunggu-tunggu oleh kelompok perempuan. Banyaknya peminat yang ingin memanfaatkan dana tersebut untuk pengembangan usaha dan perluasan peluang kerja sehingga dibeberapa Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di kecamatan telah banyak proposal kelompok yang masuk untuk menunggu perguliran dana SPP tersebut.
Saat ditanyakan kepada salah satu kelompok pemanfaat yaitu Ibu Zubaidah, Kelompok Aneka Usaha dengan nama “Kelompok Mawar” didesa Berindat alasan untuk meminjam dana perguliran melalui SPP PNPM-MP “karena jasa pengembalian (bunga) yang dibebankan sangat ringan hanya 1% perbulan dan proses pengajuan yang mudah serta cepat, bunga lebih kecil dibanding dengan lembaga keuangan lainnya ujarnya.” Semenjak disosialisasikannya program ini kepada masyarakat dikecamatan Singkep Kab. Lingga antusias kaum perempuan untuk mendapatkan pinjaman SPP ini semakin  tinggi, dan hampir setiap hari ada kelompok yang ingin mengajukan pinjaman demikian diungkapkan oleh Hendra ketua UPK Lestari Mandiri Kecamatan.
Dari beberapa anggota kelompok yang telah memanfaatkan pinjaman dana bergulir SPP, diantara kelompok atau pemanfaat tersebut telah dapat menunjukan hasil yang mengembirakan, seperti Ibu Yati pembuat kerupuk ikan/ udang di Sungai buluh Kec. Singkep Barat, setelah mendapat tambahan modal  Rp. 2.000.000,- usahanya bertambah besar dan dapat memproduksi kerupuk ikan/ udang lebih banyak dari sebelumnya serta akibatnya harus menambah karyawan untuk membantu usahanya dan juga yang pasti meningkatkan pendapatannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar